Udang
galah (Macrobrachium rosenbergii de
Man) merupakan spesies dari ordo Decapoda,
famili Palaemonidea yang sering disebut “giant freshwater prawn”, dalam siklus hidupnya secara alami
memerlukan lingkungan perairan perairan tawar dan payau (Toro & Sugiarto
1979), yang menempati dua habitat yaitu tingkat pascalarva sampai dewasa
menghuni perairan air tawar seperti sungai, danau, dan kolam, sedang fase larva
sampai mencapai akhir masa metamorfosis menghuni perairan payau yang dipengaruhi
oleh pasang surut (Ling 1967).
Siklus hidup udang galah dimulai dari
telur-telur yang telah terbuahi dan dierami induknya selama 19-21 hari dan
menetas menjadi larva. Udang dewasa akan memijah dan melepaskan telurnya di perairan
tawar atau payau dan larva yang baru menetas tersebut akan menuju muara sungai.
Apabila dalam waktu tiga hari tidak mencapai perairan payau, larva akan mati
(Wickins 1976). Untuk mencapai tingkatan pascalarva, larva dalam
perkembangannya rata-rata membutuhkan waktu 45 hari atau harus melalui 11 kali
metamorfosis, dimana setiap tahapnya terjadi pergantian kulit serta diikuti
dengan perubahan struktur morfologis. Setelah melewati stadia 11x metamorfosis,
larva akan berubah bentuk menjadi juvenil yang secara morfologis bentuknya
seperti udang dewasa tetapi ukurannya lebih kecil, dan memerlukan lingkungan
air tawar sampai menjadi dewasa (Daniel et al. 2001).
Gambar 1. Siklus hidup udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man).
Untuk membedakan antara udang galah jantan
dan betina terdapat beberapa ciri yang dapat digunakan antara lain bentuk
badan, letak alat kelamin, dan bentuk serta ukuran dari pasangan kaki jalan ke dua.
Bentuk badan udang galah jantan di bagian perut lebih ramping dan ukuran
pleuronnya lebih pendek, sedangkan udang galah betina bagian perutnya lebih
melebar dan pleuron sedikit memanjang. Letak alat kelamin udang galah jantan
terdapat pada basis pasangan kaki jalan ke lima, sedangkan untuk udang galah
betina, alat kelamin terletak pada basis pasangan kaki jalan ke tiga. Bentuk
dan ukuran kaki jalan kedua udang galah jantan sangat mencolok, yakni besar dan
panjang mirip galah, sedangkan betinanya lebih kecil dan tidak mencolok (Ling 1967;
Sherman dan Sherman 1976; Hadie dan Hadie 1993).
No comments:
Post a Comment