Tuesday, October 21, 2014

Respon Kortisol Zebra Fish (Danio rerio) Untuk Penanganan Stres Akut




Pada sistem budidaya, zebrafish/ikan zebra (Danio rerio) merupakan ikan hias yang sering ditangani dan menjadi percobaan di laboratorium, tetapi hanya sedikit informasi yang diketahui mengenai respon fisologisnya, seperti stress. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui respon cortisol dari ikan zebra dewasa untuk penanganan stress akut.  Juga untuk mengetahui bagaimana reaksi ikan zebra untuk stress akut. Ikan zebra yang diamati adalah ikan zebra dewasa. Pengamatan dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode 24 jam dan 1 jam. Ikan yang digunakan untuk metode 24 jam berjumlah 260 ekor (umur 7 bulan), untuk metode 1 jam berjumlah 200 ekor (umur 13 bulan), dan untuk pengamatan umur ikan digunakan 120 ikan (umur 3, 7, 13 dan 19 bulan).

Untuk metode 24 dan 1 jam ikan diletakkan di masing-masing bak treatment.  Untuk kedua perlakuan, masing-masing ikan dimasukkan ke bak yang berisi jaring dan ikan akan tersuspensi ke dalam jaring. Semua ikan perlakuan di dalam jaring disimultan, disuspensi di udara selama 3 menit. Ketika ikan stress, ikan dikembalikan ke bak dan dibiarkan berenang.


Gambar 1. Bagan waktu jaring stress
 

Pada metode 24 jam, ikan di sampling pada menit ke 9, 39, 69 dan 3, 8, 12, 24 jam post net stress (PNS).  Sedangkan bak kontrol untuk mengetahui tidak ada stress yang disebabkan oleh perlakuan sampling juga dilakukan pada menit ke 9, 39, 69 dan 3, 8, 12, 24 jam post net stress (PNS). Untuk metode 1 jam, sampling dilakukan pada menit ke 3, 6, 9, 15, 22, 30 dan 60 PNS.  Untuk control dilakukan pada menit ke 0, 15 dan 60.  Pada kedua metode ini digunakan 2 kali ulangan.

Ikan yang digunakan untuk mengetahui level kortisol berdasarkan umur, ikan yang digunakan berumur 3, 7, 13 dan 19 bulan. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dan di bawah kondisi yang sama, setelah 2 minggu ikan disampling untuk mengetahui level kortisolnya.

Hasil yang didapatkan selama pengamatan adalah tidak ada kematian ikan selama percobaan. Perbandingan nilai kortisol tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara metode 24 dan 1 jam. Pada pengamatan umur, ada perbedaan yang signifikan antara ulangan di perlakuan yang sama. Level kortisol dari ikan zebra meningkat dengan cepat dan kembali seperti semula juga dengan cukup cepat, sekitar 1 jam. Ini menjelaskan kemampuan dari ikan zebra untuk bertahan dari stres tanpa ada kematian yang signifikan.

Pada metode 24 jam kortisol meningkat tajam pada menit ke 9 jika dibandingkan dengan kontrol, sementara pada menit ke 39 dan jam ke 3, 12 serta 24 kortisol meningkat tetapi tidak jauh jika dibandingkan dengan kontrol.  Nilai kortisol selama perlakuan signifikan dibandingkan dengan kontrol selama interval waktu kecuali pada menit ke 60.



Gambar 2. Level kortisol pada metode 24 dan 1 jam



Ikan zebra menunjukkan peningkatan kortisol yang linier di sepanjang waktu. Davis & Small (2006), menunjukkan peningkatan linier yang serupa pada nilai plasma kortisol antara ikan sunshine bass, Morone chrysops × M. saxatilis, yang diberi perlakuan stress air, nilai plasma kortisol mencapai puncak pada menit 20 sampai 30 setelah stress.

Level kortisol kembali seperti kontrol setelah 1 jam perlakuan stress.  Potinger & Calder (1995), menyatakan kortikosteroid dari ikan zebra dewasa pulih ke nilai awal setelah 1 jam dari transportasi. Ikan zebra hanya sedikit sensitif terhadap perubahan lingkungan dan pulih relative cepat dari stress selama transportasi dibandingkan dengan ikan salmon.

Pada pengamatan umur ikan dengan perlakuan yang sama nilai-nilai kortisol tidak disatukan karena nilainya berbeda signifikan antara bak ulangan yang berisi ikan berumur 3 dan 13 bulan, walaupun tidak ada perbedaan antara ulangan di bak yang berisi ikan berumur 7 dan 19 bulan.
 


Gambar 3. Nilai kortisol dari tiga ulangan yang mempunyai umur berbeda




Ikan zebra merespon dan pulih dengan cepat dari perlakuan stres selama percobaan. Peningkatan frekuensi dan durasi dari penanganan mengubah dinamika respon kortisol dan menyebabkan waktu pemulihan lebih lama.  Reproduksi dan penyakit menyebabkan level kortisol lama untuk pulih.  Selain itu umur juga merupakan faktor yang penting dari dinamika respon kortisol dari spesies ikan zebra.

No comments:

Post a Comment