Tuesday, November 18, 2014

Mortalitas Crustacea Pasca Ablasi Tangkai Mata (Eyestalk Ablation)



Mortalitas crustacea semakin meningkat seiring dengan derajat pemotongan tangkai mata dan temperatur. Tingkat kelangsungan hidup lobster menurun secara signifikan dengan meningkatnya temperatur (p<0,05). Rata-rata angka kematian terendah terjadi pada percobaan pertama yaitu pada suhu (20°C dan 19°C) dan kelompok kontrol (lobster yang tidak diablasi). Selanjutnya tingkat mortalitas semakin meningkat pada percobaan kedua (perlakuan peningkatan suhu) yaitu 14.8% pada 24°C sampai 25.9% pada 32°C dan mortalitas tertinggi terjadi selama minggu pertama percobaan pada 32°C (Gambar 1A dan 1B) (Hesni et al. 2010).



Gambar 1.   A : Pengaruh ablasi tangkai mata terhadap tingkat mortalitas A. leptodactylus pada  temperatur yang berbeda, B : Jumlah lobster yang mati selama penelitian



Pengaruh ablasi terhadap mortalitas juga dilaporkan oleh Hernandez et al. (2008). Kematian udang secara signifikan lebih tinggi terjadi pada unilateral ablated (35%) dan bilateral ablated (68%) dibanding udang yang tidak diablasi (2%). Hal ini diduga disebabkan oleh penurunan beberapa fungsi fisiologis yang dimediasi oleh hormon dari cedera eyestalk dan langsung dari sistem saraf (M’Boy 2014). Mortalitas berhubungan langsung dengan tingkat eyestalk ablation (EA). Mengingat stress fisiologis yang kuat yang dihasilkan dari sebagian atau seluruh pengangkatan kelenjar endokrin utama, terutama jika EA dilakukan setelah 2 hari molting. EA tidak hanya menghilangkan organ kompleks ini, tapi juga menyebabkan trauma akut, merusak bagian utama sistem saraf, dan membuat kebutaan pada organism uji (Chang dan O'Connor 1988; Hernandez et al. 2008).

No comments:

Post a Comment