Mortalitas
crustacea semakin meningkat seiring dengan derajat
pemotongan tangkai mata dan temperatur. Tingkat kelangsungan hidup lobster
menurun secara signifikan dengan meningkatnya temperatur (p<0,05). Rata-rata
angka kematian terendah terjadi pada percobaan pertama yaitu pada suhu (20°C
dan 19°C) dan kelompok kontrol (lobster yang tidak diablasi). Selanjutnya
tingkat mortalitas semakin meningkat pada percobaan kedua (perlakuan
peningkatan suhu) yaitu 14.8% pada 24°C sampai 25.9% pada 32°C dan mortalitas
tertinggi terjadi selama minggu pertama percobaan pada 32°C (Gambar 1A dan 1B) (Hesni
et al. 2010).
Pengaruh
ablasi terhadap mortalitas juga dilaporkan oleh Hernandez et al. (2008). Kematian udang secara
signifikan lebih tinggi terjadi pada unilateral ablated (35%) dan bilateral
ablated (68%) dibanding udang yang tidak diablasi (2%). Hal ini diduga
disebabkan oleh penurunan beberapa fungsi fisiologis yang dimediasi oleh hormon
dari cedera eyestalk
dan langsung dari sistem saraf (M’Boy 2014). Mortalitas berhubungan langsung
dengan tingkat eyestalk ablation (EA). Mengingat stress fisiologis yang kuat
yang dihasilkan dari sebagian atau seluruh pengangkatan kelenjar endokrin
utama, terutama jika EA dilakukan setelah 2 hari molting. EA tidak hanya
menghilangkan organ kompleks ini, tapi juga menyebabkan trauma akut, merusak
bagian utama sistem saraf, dan membuat kebutaan pada organism uji (Chang dan
O'Connor 1988; Hernandez et al.
2008).
No comments:
Post a Comment